Selasa, 25 Februari 2014
Sabtu, 22 Februari 2014
Community Organization
Bimbingan sosial dengan
masyarakat sebagai salah satu metode pekerjaan sosial yang bertujuan untuk
memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber-sumber yang
ada di dalam masyarakat serta menekankan dengan adanya prinsip peran serta atau
partisipasi masyarakat. Upaya tersebut cenderung mengarah pada pemenuhan
kebutuhan bidang tertentu di masyarakat seperti kesejahteraan keluarga, kesejahteraan
anak dan lain sebagainya. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam metode ini
adalah:
a. Penyusunan program
didasarkan kebutuhan nyata yang mendesak di masyarakat.
b. Partisipasi aktif seluruh
anggota masyarakat.
c. Bekerja sama dengan
berbagai badan dalam rangka keberhasilan bersama dalam pelaksanaan program.
d. Titik berat program
adalah upaya untuk pencegahan, rehabilitasi, pemulihan, pengembangan dan
dukungan.
Social Group Work
Bimbingan sosial kelompok
adalah suatu pelayanan kepada kelompok yang tujuan utamanya untuk membantu
anggota kelompok mempengaruhi fungsi sosial, pertumbuhan atau perubahan anggota
kelompok. Jadi bimbingan sosial kelompok digunakan untuk membantu individu
dalam mengembangkan atau menyesuaikan diri dengan kelompok/lingkungan sosialnya
dengan kondisi tertentu atau membantu kelompok mencapai tujuannya.
Beberapa prinsip bimbingan
sosial kelompok antara lain:
a. Pembentukan kelompok
secara terencana. Kelompok merupakan satu kesatuan dimana individu memperoleh
pelayanan untuk mengembangkan pribadinya. Kelompok yang telah terbentuk, maka
badan sosial yang menerima kelompok dimaksud perlu memperhatikan faktor-faktor
yang erat hubungannya dengan situasi kelompok, terutama yang dapat memberikan
kemungkinan untuk perkembangan individu menuju ke arah positif dalam pemenuhan
kebutuhan yang diinginkan oleh kelompok.
b. Memiliki tujuan yang akan
dicapai bersama. Di dalam bimbingan sosial kelompok tujuan, perkembangan
individu dan kelompok harus dirumuskan dengan cermat oleh pembimbing kelompok
agar terdapat keserasian antara harapan dan kemampuan kelompok.
c. Penciptaan interaksi
terpimpin. Dalam bimbingan sosial kelompok harus dibina hubungan yang bertujuan
antara pekerja sosial dengan anggota-anggota kelompok dan atas dasar keyakinan
bahwa pekerja sosial akan menerima anggota kelompok sebagaimana adanya.
d. Pengambilan keputusan.
Kelompok harus dibantu dalam mengambil keputusan-keputusan sendiri dan
menentukan kegiatan yang diinginkan sesuai dengan kemampuannya.
e. Organisasi bersifat
fleksibel dalam arti organisasi dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Organisasi yang formal harus fleksibel dan harus didorong bila sedang berusaha
mencapai tujuan yang penting, yang dipahami oleh para anggotanya dan dapat
bekerja sesuai dengan fungsinya.
f. Penggalian sumber-sumber
dan penyusunan program. Sumber yang ada di masyarakat harus dapat digunakan
untuk memperkaya pengalaman kelompok, untuk dimanfaatkan para anggota dan
kelompok itu sendiri. Penilaian kegiatan secara terus-menerus terhadap proses dan
hasil program atau pekerjaan kelompok yang merupakan jaminan dan
pertanggungjawaban terhadap apa yang diselesaikan masing-masing pihak untuk
keseluruhan.
Tugas-tugas bimbingan
sosial kelompok:
a. Membentuk kelompok dalam
memahami tujuan dari badan sosial yang menyelenggarakan bimbingan sosial
kelompok itu dan sampai sejauh mana dapat memberikan keuntungan bagi pencapaian
tujuan kelompok.
b. Membantu kelompok dalam
merumuskan sasaran kerja, maksud dan tujuan kelompok.
c. Membantu kelompok dalam
mengembangkan jiwa kelompok dan kesadaran para anggota kelompok.
d. Membantu kelompok untuk
menyadari kemampuan dan kelemahannya sehingga ia dapat mengambil keputusan
sesuai tingkatnya.
e. Membantu kelompok untuk
mengetahui atau mengenal persoalan-persoalan yang terjadi di dalam kelompok.
f. Membantu kelompok untuk
berusaha menyempurnakan organisasi, kemudian membantu para pemimpinnya memahami
tugas.
g. Membantu kelompok dalam
usahanya untuk memperoleh sumber-sumber yang diperlukan.
h. Membantu
individu-individu untuk saling menerima temannya dan saling bergaul dengan
penuh tanggung jawab sebagai sesama anggota kelompok.
Social Case Work
Bimbingan sosial
individu/perseorangan adalah suatu rangkaian pendekatan teknik pekerjaan sosial
yang ditujukan untuk membantu individu yang mengalami masalah berdasarkan
relasi antara pekerja sosial dengan seorang penerima pelayanan secara tatap
muka.
Prinsip dasar pada
bimbingan sosial perseorangan adalah:
a. Penerimaan, seorang
pekerja sosial harus mau menerima dan menghormati penerima pelayanan (klien)
dalam setiap kondisi yang dialaminya.
b. Komunikasi, antara
pekerja sosial dan klien harus saling memberi dan menerima informasi.
c. Individualisasi, pekerja
sosial harus memahami, menerima bahwa klien sebagai pribadi yang unik, dalam
arti berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya.
d. Pertisipasi, pekerja
sosial harus ikut serta secara langsung dalam membantu mengatasi permasalahan
klien.
e. Kerahasiaan, pekerja
sosial harus mampu merahasiakan informasi yang diberikan oleh klien.
f. Kesadaran diri, sebagai
manusia pekerja sosial menyadari akan respon klien serta motivasi dan relasi
bantuan profesional.
Pekerja sosial
profesional yang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman menggunakan metode
bimbingan sosial perorangan ini akan menghindari sejauh mungkin bias-bias
subyektifitas dan interest pribadi. Beberapa peranan pekerja sosial profesional
yang menerapkan bimbingan perorangan adalah:
a. Broker, membantu
memberikan pelayanan sosial kepada klien.
b. Mediator, menghubungkan
klien kepada sumber-sumber pelayanan sosial.
c. Public educator,
memberikan dan menyebarluaskan informasi mengenai masalah dan pelayanan sosial.
d. Advocate, membela klien
memperjuangkan haknya memperoleh pelayanan atau menjadi penyambung lidah klien
agar lembaga respon memenuhi kebutuhan klien.
e. Outreach, pekerja sosial
mendatangi atau menjangkau pelayanan.
f. Behavioral specialist,
sebagai ahli yang dapat melakukan berbagai strategi atau teknis mengubah
perilaku seseorang.
g. Konsultan, memberikan
nasehat kepada klien untuk memenuhi kebutuhan atau pemecahan masalah.
h. Konselor, mencarikan
alternatif yang dapat membantu klien dalam upaya mengatasi masalahnya.
Rabu, 19 Februari 2014
PERKEMBANGAN SOCIAL CASE WORK
Pengertian Social Case Work Rex A.
Skidmore, dalam bukunya yang berjudul “Introduction to Social Work” Tahun 1991,
penerbit Prentice-hall international, inc. menyebutkan bahwa menurut Mary
Richmond yang merupakan pelopor penggunaan metode case work secara ilmiah
mengatakan bahwa social case work merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
mengembangkan kepribadian seseorang melalui penyesuaian diri yang dilakukan
secara sadar, melalui relasi individual, antara orang dengan lingkungan
sosialnya.
Dari pengertian diatas bahwa penulis
tidak setuju dengan definisi yang dikemukakan oleh Mary Richmond . Alasannya
karena Social case work merupakan suatu metode pertolongan yang terorganisir
dengan baik untuk membantu orang agar dia mampu menolong dirinya sendiri serta
ditujukan untuk meningkatkan, memperbaiki, dan memperkuat keberfungsian
sosialnya. Metode ini dilakukan dengan relasi yang bersifat individual,
Menggunakan landasan pemahaman perilaku manusia yang berasal dari ilmu
pengetahuan ilmiah. Berupaya mengkombinasikan elemen-elemen psikologi maupun
sosial klien.
Beberapa
definisi Social Casework :
1. Mary Richmond :
“Social Casework terdiri dari proses-proses untuk mengembangkan
kepribadian melalui penyesuaian yang dipengaruhi secara sadar, individu
per individu, antara manusia dan lingkungan sosial mereka”
2. Jeanette Regensburg :
“Social Casework merupakan suatu metode
untuk mengukur terhadap realita kapasitas klien untuk menghadapi
masalahnya, sedangkan pekerja sosial membantu klien untuk menjelaskan apa
masalahnya dan memungkinkan klien memikirkan cara-cara yang berbeda untuk
mengatasinya”.
3.
Swithun Bowers :
“Social Casework adalah suatu seni dimana
pengetahuan tentang ilmu hubungan manusia dan keterampilan-keterampilan
yang digunakan untuk memobilisasi kapasitas-kapasitas dalam diri individu dan
sumber-sumber dalam masyarakat yang merupakan bagian dari lingkungan secara
keseluruhan”.
4. Gordon Hamilton :
“Social Casework ditandai oleh tujuan
untuk melaksanakan pelayanan-pelayanan praktis dan memberikan konseling
sebagai suatu cara untuk menumbuhkan dan memelihara enerji psikologis klien
secara aktif untuk melibatkannya dalam penggunaan pelayanan ke arah pemecahan
masalahnya”.
5.
Helen Harris Perlman :
“Social Casework adalah suatu metode
dalam pekerjaan sosial melalui mana bantuan diberikan terhadap individu dan
keluarga, kasus per kasus untuk mengurangi, memecahkan, dan mencegah
masalah-masalah yang mengganggu klien serta keberfungsian hidup mereka
sehari-hari”.
Beberapa unsur dari definisi Social Casework
:
• Social
Casework merupakan metode untuk menolong orang berdasarkan pada pengetahuan,
pemahaman, dan penggunaan teknik-teknik secara terampil yang diterapkan untuk
menolong orang mengatasi masalahnya.
• Social
Casework ditujukan untuk membantu individu dan keluarga yang mengalami masalah
eksternal dan lingkungan, selain masalah di dalam diri individu itu sendiri.
•
Social Casework menggabungkan unsur-unsur psikologis dan sosial.
Sejarah Perkembangan Social Casework.
Berdasarkan perkembangan casework yang telah dijelaskan
diatas maka penulis setuju, yang mana bahwa casework menggunakan metode atau
dasar-dasar psikologi karena manusia itu diberikan kapasitas untuk berpikir,
berdiri sendiri dan membuat pilihan agar dia bisa memanfaatkan lingkungan
hidupnya dimasyarakat,serta melihat bahwa manusia itu unik yang mempunyai
kapasitas untuk tumbuh dan berkembang juga membentuk sifat tatalaku yang
sejajar dengan lingkungan dimana ia berada.
Teknik Pertolongan dalam Social Case
Work.
1.
Merubah
Keadaan Sekeliling (Manipulation of the environment).
2.
Memberikan
dorongan (Supportive Relationship).
3.
Menjelaskan
persoalan (clarification of the problem).
4.
Interpretasi
(Interpretation)
Berdasarkan pernyataan diatas
penulis setuju terhadap tehnik yang di berikan, alasannya karena tehnik
tersebut memberikan kewenangan terhadap klien untuk memilih jalan keluar
atas permasalahan yang dihadapi. sendiri tanpa caseworker tidak memberikan
jalan keluar tersebut karena caseworker dapat menolong klien hanya dengan
memberikan interpretasi saja atau dengan tambahan yang lain, itu tergantung pada
keadaan klien masing-masing. Alasan penulis diperkuat oleh John Mcleod dalam
bukunya Pengantar Konseling menyebutkan bahwa menurut Carl Rogers yang
mengatakan bahwa sesungguhnya manusia telah memiliki jawaban atas persoalan
yang dihadapinya, caseworker hanya bisa memberikan interpretasi tanpa
memberikan jawaban atau memberikan pilihan-pilihan yang akan diambil dalam
keputusan klien tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)