CARA MEMPERTAHANKAN KEBUDAYAAN
1. Hargai Kebudayaan.
Bila ada seorang memainkan sebuah musik
tradisi di dekat kita, apa yang kita lakukan? Bagaimana bila dia
memainkan alat musik tradisi itu di tempat umum dan kita berada di situ?
Mungkin si pemain musik itu menjadi bahan pembicaraan sekilas bagi kita
dan teman-teman yang lain, sehingga menjadi bahan tertawaan (hal
tersebut lah beberapa kali diperhatikan oleh penulis sendiri di sekitar
lingkungan tempat tinggal penulis).
Bagaimanapun kesenian akan
punah jika tidak ada penghargaan. Alangkah baiknya jika kita lebih baik
diam daripada mencemooh dan menertawakan orang yang sedang asik
berkesenian tradisional.
2. Mencintai untuk menimbulkan rasa ingin tahu.
Mungkin
kata-kata cinta tidak akan terlepas dari segala hal agar mendapatkan
kemajuan yang lebih baik. Tetapi menurut penulis, mencintai itu bukan
berarti hanya dengan basa-basi saja. Contoh yang perlu dilakukan
sekarang ini bagi pembaca adalah bagaimana menghargai kebudayaan itu.
Di
negara kita belakangan ini, hati masyarakat yang lebih mengutamakan
kemauan berAmerika-Amerika yang sudah menjadi trend. Bagaimana tidak,
bila kita melihat pertunjukan Band di tempat kita masing-masing, kita
rela berdesak-desakan. Tetapi, bila ada kesenian daerah di tempat yang
sama pasti para penonton nya bisa dihitung dengan mata telanjang. Yah,
kalau para penonton merasa tidak tertarik sih itu wajar saja. Dengan
kata lain, Tidak Gaul itu juga yang jadi alasan. Tetapi, kewajaran yang
saya katakan di atas tidak bisa dibiarkan hanya dengan sebatas kewajaran
dan terus menerus dilakukan hingga terbiasa menghindari kebudayaan.
Karena antusias yang berkurang juga jadi alasan untuk tidak mencintai
budaya.
Ingatlah, orang lain tidak akan berani mencuri apa yang
kita anggap berharga. Kalau dari segi pengetahuan tentang kebudayaan pun
kita sangat lemah, bagaimana kita mempertahankannya?
Sebagai
contoh, Bila orang lain mencuri kain di jemuran dari belakang rumah
kita, sedangkan kita tidak pernah mengangkat kain dari jemuran itu
selama satu minggu. Dan di waktu yang akan datang dia memakai kain
tersebut dan kita mengatakan itu milik kita dan dia membantah, kita
hanya bisa mencibir, memaki, dan menghujat. Dan itu bukan pekerjaan
orang yang pintar. Tetapi bila di kain tersebut kita berikan tanda yang
spesifik, dan kita mengenal betul bagaimana tandanya, si pencuri
tersebut tidak akan bisa berbuat apa-apa. Oleh karena itu, gunakan rasa
ingin tahu anda untuk mengenal kebudayaan bangsa kita. Tetapi rasa ingin
tau tidak akan ada kalau tidak ada rasa cinta.
Strategi
itu lah yang bisa kita lakukan di tahap awal agar Kebudayaan kita tetap
terjaga. Bila cara-cara tersebut bisa kita tanamkan pada diri kita
masing-masing bisa dipastikan, pencurian terhadap kebudayaan bangsa ini
pasti tidak ada. Karena cara tersebut menunjukkan kalau kita perduli
akan kemajuan kesenian Indonesia.
Tetapi, mengapa penulis
menggunakan kata strategi dalam judul diatas? Penulis menyimpulkan kalau
saat ini Indonesia mengalami peperangan Kebudayaan. Peperangan yang
belakangan ini dimenangkan oleh pihak lain karena kita tidak siaga.
Peperangan itu meliputi peperangan dengan kebudayaan Asing yang
terus-menerus merubah pola pikir masyarakat Indonesia karena mengganggap
kebudayaan Asing lebih maju, dan peperangan terhadap Pencurian
asset-asset kebudayaan Indonesia. Semakin lama kita pasti semakin
terpuruk kalau tidak menggunakan strategi untuk kelestarian Budaya.
Sebagai
bahan perbandingan, kita bisa melihat kesenian (musik) di negara Eropah
dengan kesenian (musik) di Indonesia. Di Eropah, mereka hanya memiliki
Mozart dan teman-temannya sebagai pencipta musik klasik yang monoton
sebagai musik asli di sana, sedangkan di Indonesia beribu jenis musik
aslinya. Dari hal ini tampak betul kalau kita masyarakat Indonesia
sekarang ini adalah keturunan dari orang-orang kreatif dan yang pintar.
Mengapa kita tidak teruskan kekreatifan kita untuk kelangsungan
kebudayaan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar