Sabtu, 22 Februari 2014

Community Organization



Bimbingan sosial dengan masyarakat sebagai salah satu metode pekerjaan sosial yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber-sumber yang ada di dalam masyarakat serta menekankan dengan adanya prinsip peran serta atau partisipasi masyarakat. Upaya tersebut cenderung mengarah pada pemenuhan kebutuhan bidang tertentu di masyarakat seperti kesejahteraan keluarga, kesejahteraan anak dan lain sebagainya. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam metode ini adalah:
a.     Penyusunan program didasarkan kebutuhan nyata yang mendesak di masyarakat.
b.    Partisipasi aktif seluruh anggota masyarakat.
c.     Bekerja sama dengan berbagai badan dalam rangka keberhasilan bersama dalam pelaksanaan program.
d.    Titik berat program adalah upaya untuk pencegahan, rehabilitasi, pemulihan, pengembangan dan dukungan.

Social Group Work



Bimbingan sosial kelompok adalah suatu pelayanan kepada kelompok yang tujuan utamanya untuk membantu anggota kelompok mempengaruhi fungsi sosial, pertumbuhan atau perubahan anggota kelompok. Jadi bimbingan sosial kelompok digunakan untuk membantu individu dalam mengembangkan atau menyesuaikan diri dengan kelompok/lingkungan sosialnya dengan kondisi tertentu atau membantu kelompok mencapai tujuannya.
Beberapa prinsip bimbingan sosial kelompok antara lain:
a.     Pembentukan kelompok secara terencana. Kelompok merupakan satu kesatuan dimana individu memperoleh pelayanan untuk mengembangkan pribadinya. Kelompok yang telah terbentuk, maka badan sosial yang menerima kelompok dimaksud perlu memperhatikan faktor-faktor yang erat hubungannya dengan situasi kelompok, terutama yang dapat memberikan kemungkinan untuk perkembangan individu menuju ke arah positif dalam pemenuhan kebutuhan yang diinginkan oleh kelompok.
b.    Memiliki tujuan yang akan dicapai bersama. Di dalam bimbingan sosial kelompok tujuan, perkembangan individu dan kelompok harus dirumuskan dengan cermat oleh pembimbing kelompok agar terdapat keserasian antara harapan dan kemampuan kelompok.
c.     Penciptaan interaksi terpimpin. Dalam bimbingan sosial kelompok harus dibina hubungan yang bertujuan antara pekerja sosial dengan anggota-anggota kelompok dan atas dasar keyakinan bahwa pekerja sosial akan menerima anggota kelompok sebagaimana adanya.
d.    Pengambilan keputusan. Kelompok harus dibantu dalam mengambil keputusan-keputusan sendiri dan menentukan kegiatan yang diinginkan sesuai dengan kemampuannya.
e.     Organisasi bersifat fleksibel dalam arti organisasi dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Organisasi yang formal harus fleksibel dan harus didorong bila sedang berusaha mencapai tujuan yang penting, yang dipahami oleh para anggotanya dan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.
f.     Penggalian sumber-sumber dan penyusunan program. Sumber yang ada di masyarakat harus dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman kelompok, untuk dimanfaatkan para anggota dan kelompok itu sendiri. Penilaian kegiatan secara terus-menerus terhadap proses dan hasil program atau pekerjaan kelompok yang merupakan jaminan dan pertanggungjawaban terhadap apa yang diselesaikan masing-masing pihak untuk keseluruhan.
Tugas-tugas bimbingan sosial kelompok:
a.     Membentuk kelompok dalam memahami tujuan dari badan sosial yang menyelenggarakan bimbingan sosial kelompok itu dan sampai sejauh mana dapat memberikan keuntungan bagi pencapaian tujuan kelompok.
b.    Membantu kelompok dalam merumuskan sasaran kerja, maksud dan tujuan kelompok.
c.     Membantu kelompok dalam mengembangkan jiwa kelompok dan kesadaran para anggota kelompok.
d.    Membantu kelompok untuk menyadari kemampuan dan kelemahannya sehingga ia dapat mengambil keputusan sesuai tingkatnya.
e.     Membantu kelompok untuk mengetahui atau mengenal persoalan-persoalan yang terjadi di dalam kelompok.
f.     Membantu kelompok untuk berusaha menyempurnakan organisasi, kemudian membantu para pemimpinnya memahami tugas.
g.    Membantu kelompok dalam usahanya untuk memperoleh sumber-sumber yang diperlukan.
h.    Membantu individu-individu untuk saling menerima temannya dan saling bergaul dengan penuh tanggung jawab sebagai sesama anggota kelompok.

Social Case Work



Bimbingan sosial individu/perseorangan adalah suatu rangkaian pendekatan teknik pekerjaan sosial yang ditujukan untuk membantu individu yang mengalami masalah berdasarkan relasi antara pekerja sosial dengan seorang penerima pelayanan secara tatap muka.
Prinsip dasar pada bimbingan sosial perseorangan adalah:
a.     Penerimaan, seorang pekerja sosial harus mau menerima dan menghormati penerima pelayanan (klien) dalam setiap kondisi yang dialaminya.
b.    Komunikasi, antara pekerja sosial dan klien harus saling memberi dan menerima informasi.
c.     Individualisasi, pekerja sosial harus memahami, menerima bahwa klien sebagai pribadi yang unik, dalam arti berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya.
d.    Pertisipasi, pekerja sosial harus ikut serta secara langsung dalam membantu mengatasi permasalahan klien.
e.     Kerahasiaan, pekerja sosial harus mampu merahasiakan informasi yang diberikan oleh klien.
f.     Kesadaran diri, sebagai manusia pekerja sosial menyadari akan respon klien serta motivasi dan relasi bantuan profesional.
Pekerja sosial profesional yang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman menggunakan metode bimbingan sosial perorangan ini akan menghindari sejauh mungkin bias-bias subyektifitas dan interest pribadi. Beberapa peranan pekerja sosial profesional yang menerapkan bimbingan perorangan adalah:
a.     Broker, membantu memberikan pelayanan sosial kepada klien.
b.    Mediator, menghubungkan klien kepada sumber-sumber pelayanan sosial.
c.     Public educator, memberikan dan menyebarluaskan informasi mengenai masalah dan pelayanan sosial.
d.    Advocate, membela klien memperjuangkan haknya memperoleh pelayanan atau menjadi penyambung lidah klien agar lembaga respon memenuhi kebutuhan klien.
e.     Outreach, pekerja sosial mendatangi atau menjangkau pelayanan.
f.     Behavioral specialist, sebagai ahli yang dapat melakukan berbagai strategi atau teknis mengubah perilaku seseorang.
g.    Konsultan, memberikan nasehat kepada klien untuk memenuhi kebutuhan atau pemecahan masalah.
h.    Konselor, mencarikan alternatif yang dapat membantu klien dalam upaya mengatasi masalahnya.

Rabu, 19 Februari 2014

PERKEMBANGAN SOCIAL CASE WORK


Pengertian Social Case Work Rex A. Skidmore, dalam bukunya yang berjudul “Introduction to Social Work” Tahun 1991, penerbit Prentice-hall international, inc. menyebutkan bahwa menurut Mary Richmond yang merupakan pelopor penggunaan metode case work secara ilmiah mengatakan bahwa social case work merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian seseorang melalui penyesuaian diri yang dilakukan secara sadar, melalui relasi individual, antara orang dengan lingkungan sosialnya.

Dari pengertian diatas bahwa penulis tidak setuju dengan definisi yang dikemukakan oleh Mary Richmond . Alasannya karena Social case work merupakan suatu metode pertolongan yang terorganisir dengan baik untuk membantu orang agar dia mampu menolong dirinya sendiri serta ditujukan untuk meningkatkan, memperbaiki, dan memperkuat keberfungsian sosialnya. Metode ini dilakukan dengan relasi yang bersifat individual, Menggunakan landasan pemahaman perilaku manusia yang berasal dari ilmu pengetahuan ilmiah. Berupaya mengkombinasikan elemen-elemen psikologi maupun sosial klien.

Beberapa definisi Social Casework :
   1. Mary Richmond :
  “Social Casework terdiri dari proses-proses untuk mengembangkan kepribadian melalui penyesuaian yang dipengaruhi secara sadar, individu per individu, antara manusia dan lingkungan sosial mereka” 
  2.   Jeanette Regensburg :
      “Social Casework merupakan suatu metode untuk mengukur terhadap realita kapasitas klien untuk menghadapi masalahnya, sedangkan pekerja sosial membantu klien untuk menjelaskan apa masalahnya dan memungkinkan klien memikirkan cara-cara yang berbeda untuk mengatasinya”.    

    3.  Swithun Bowers :

         “Social Casework adalah suatu seni dimana pengetahuan tentang ilmu hubungan manusia dan keterampilan-keterampilan yang digunakan untuk memobilisasi kapasitas-kapasitas dalam diri individu dan sumber-sumber dalam masyarakat yang merupakan bagian dari lingkungan secara keseluruhan”.


   4. Gordon Hamilton :

        “Social Casework ditandai oleh tujuan untuk melaksanakan pelayanan-pelayanan praktis dan memberikan konseling sebagai suatu cara untuk menumbuhkan dan memelihara enerji psikologis klien secara aktif untuk melibatkannya dalam penggunaan pelayanan ke arah pemecahan masalahnya”.

  5.  Helen Harris Perlman :

        “Social Casework adalah suatu metode dalam pekerjaan sosial melalui mana bantuan diberikan terhadap individu dan keluarga, kasus per kasus untuk mengurangi, memecahkan, dan mencegah masalah-masalah yang mengganggu klien serta keberfungsian hidup mereka sehari-hari”. 

   Beberapa unsur dari definisi Social Casework :

   • Social Casework merupakan metode untuk menolong orang berdasarkan pada pengetahuan, pemahaman, dan penggunaan teknik-teknik secara terampil yang diterapkan untuk menolong orang mengatasi masalahnya.
   • Social Casework ditujukan untuk membantu individu dan keluarga yang mengalami masalah eksternal dan lingkungan, selain masalah di dalam diri individu itu sendiri.
    Social Casework menggabungkan unsur-unsur psikologis dan sosial.

 Sejarah Perkembangan Social Casework.

 

Berdasarkan perkembangan casework yang telah dijelaskan diatas maka penulis setuju, yang mana bahwa casework menggunakan metode atau dasar-dasar psikologi karena manusia itu diberikan kapasitas untuk berpikir, berdiri sendiri dan membuat pilihan agar dia bisa memanfaatkan lingkungan hidupnya dimasyarakat,serta melihat bahwa manusia itu unik yang mempunyai kapasitas untuk tumbuh dan berkembang juga membentuk sifat tatalaku yang sejajar dengan lingkungan dimana ia berada.

Teknik Pertolongan dalam Social Case Work.
1.               Merubah Keadaan Sekeliling (Manipulation of the environment).
2.                Memberikan dorongan (Supportive Relationship).
3.                Menjelaskan persoalan (clarification of the problem).
4.                Interpretasi (Interpretation)

Berdasarkan pernyataan diatas penulis setuju terhadap tehnik yang di berikan, alasannya karena tehnik tersebut memberikan kewenangan terhadap klien untuk memilih  jalan keluar atas permasalahan yang dihadapi. sendiri tanpa caseworker tidak memberikan jalan keluar tersebut karena caseworker dapat menolong klien hanya dengan memberikan interpretasi saja atau dengan tambahan yang lain, itu tergantung pada keadaan klien masing-masing. Alasan penulis diperkuat oleh John Mcleod dalam bukunya Pengantar Konseling menyebutkan bahwa menurut Carl Rogers yang mengatakan bahwa sesungguhnya manusia telah memiliki jawaban atas persoalan yang dihadapinya, caseworker hanya bisa memberikan interpretasi tanpa memberikan jawaban atau memberikan pilihan-pilihan yang akan diambil dalam keputusan klien tersebut.